Kembangkan Pariwisata Sumut, BUMN Harus Sinergi dengan Pemda

17-12-2020 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Mohammad Toha saat mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI ke Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumut, Selasa (15/12/2020). Foto : Chasbi/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Mohammad Toha mengatakan, hal yang perlu dilakukan untuk mengembangkan pariwisata di Sumatera Utara agar lebih menarik adalah dengan cara menyatukan semua kepentingan. Kepentingan yang dimaksud adalah kepentingan dari sector penerbangan, perhotelan, restoran, tempat wisata religi dan heritage yang ada di Sumut, terutama Danau Toba. Menurutnya Danau Toba sangat potensial untuk dijadikan wisata andalan Indonesia

 

“Oleh karena itu saya menggugah lagi kepada yang berkompeten yaitu Badan Otorita Danau Toba untuk mengumpulkan kembali semua stakeholders yang ada, baik penerbangan, perhotelan, tempat wisata, restoran dan lain sebagainya, tentunya dengan pemerintah daerah agar nanti ada grand desain pengembangan Danau Toba,” ungkap Toha saat mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI ke Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumut, Selasa (15/12/2020). 

 

Politisi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) tersebut meminta kepada jajaran Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN,  PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II, dan PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP untuk bisa berkoordinasi secara efektif dan efisien guna bersinergi untuk membangun destinasi wisata Danau Toba.

 

“Dalam bersinergi ini harus ada lembaga yang punya kekuatan untuk bisa menyatukan semuanya, tentu BUMN yang terkait disini yaitu HIN, AP II dan ASDP harus juga bisa bersinergi dengan tujuh kabupaten kota yang mengelilingi Danau Toba agar destinasi ini menjadi tempat wisata yang unggul,” tambah Toha. 

 

Ia melanjutkan, traffic ke Bandar Udara Silangit maupun ke Bandar Udara Kualanamu sudah cukup bagus. “Saya juga tanya kapasitas kapal feri, yaitu 280 penumpang dan tiap hari terisi 200-250 penumpang, artinya okupansinya juga cukup tinggi. Berarti sebagian besar yang naik kapal feri tersebut adalah wisatawan. Ini menjadi penekanan saya agar mereka (BUMN) harus bisa saling bersinergi untuk kembangkan pariwisata Danau Toba,” tutup legislator dapil Jawa Tengah V itu. (cas/sf)

BERITA TERKAIT
KAI Harus Hentikan Praktik Outsourcing dan Benahi Sistem Digitalisasi Tiket yang Rentan Disalahgunakan
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mendorong PT Kereta Api Indonesia (Persero) membenahi secara serius manajemen...
Komposisi Direksi Baru KAI Bukan Seremonial, Harus Percepat Adaptasi dan Kebijakan Strategis
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, mengingatkan jajaran direksi baru PT Kereta Api Indonesia...
Legislator Dukung Wacana Penghapusan Tantiem dan Perampingan Komisaris BUMN
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pidato Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti pembenahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat perhatian serius dari berbagai...
Jangan Kejar Profit Saja, KAI Harus Jadikan Tanggung Jawab Publik Sebagai Prioritas
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto menegaskan bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) tidak...